Pengantar :selamat datang sobat, ucapan syukur semoga selalu terpanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan seru semesta alam. Maha Pencipta yang menciptakan kita dari ketiadaan. Sang Maha Agung dan Maha Besar. Tuhan pemberi kita kekuatan dan pengetahuan. ingatlah, asal muasal kita, tercipta dengan kelemahan dan kekurangan, kemudian diberikannya kita kekuatan, diberikannya kita kecerdasan dan ilmu pengetahuan, diberikannya kita rizki, diberikannya kita derajad yang tinggi, dan diberikannya kita nikmat iman, yang semoga tetap menancap dihati hingga raga ini berpisah dengan ruh . . . ..........
Home » » Pelangi dan pembiasan cahaya polikromatik

Pelangi dan pembiasan cahaya polikromatik

Written By Unknown on Sabtu, 15 Desember 2012 | 05.19


Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.




  
Pembentukan

Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mennyerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pelangi

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. belajar fisika mudah bagi yang punya keinginan.... ! - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Bojonegoro Template